Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Kenapa Para Ulama Berbeda Pendapat, Meskipun Mereka Sepakat dalam Sumber-sumber Penetapan Syariat?

Untuk mengetahui hal itu, Anda harus mengetahui beberapa hal berikut: 1)       Seluruh ulama sepakat terhadap masalah-masalah keimanan dan prinsip-prinsip syariat dan rukun-rukun Islam dan bangunan Islam yang kokoh. Perbedaan pendapat hanya terjadi pada beberapa rincian dan aplikasi hukum-hukum Islam. Adapun kaidah-kaidah umum dan prinsip-prinsip hukum, maka para ulama menyepakatinya. Ini merupakan karunia dari Allah terhadap syariat dan risalah, dimana Allah telah menjagannya untuk manusia. 2)       Perbedaan pendapat dalam masalah-masalah yang bersifat cabang dan rinci merupakan sesuatu yang biasa. Tidak ada syariat agama samawi ataupun agama buatan manusia yang tidak terdapat perbedaan pendapat. Bahkan, tidak ada suatu ilmu mana pun yang tidak ditemukan perbedaan pendapat di dalamnya. Para ahli hukum berbeda pendapat dalam menjelaskan dan menafsirkannya. Pengadilan pun berbeda-beda dalam menerapkannya. Para sejarawan berbeda pendapat dalam meriwayatkan sejarah dan perist

SUMBER-SUMBER PERSYARIATAN DALAM ISLAM

Dalam mengenal syariat Islam dan hukum- hukumnya, kaum Muslimin berpegang pada prinsip dan dalil-dalil yang mereka jadikan landasan pengetahuan tentang hukum-hukum yang terkait dengan peristiwa, apakah ia halal atau haram. Adapun dalil-dalil komprehensif terhadap syariat adalah sebagai berikut: 1.        Al-Quran Al-karim Al-Quran Al-karim adalah kitab Allah yang diturunkan untuk hamba-hamba-Nya sebagai petunjuk, penjelas dan pembeda antara yang al-haq dan yang batil. Ia terjadi dari penyimpangan dan perubahan. Maka ketika Allah memerintahkan dalam kitab-Nya atau melarang, maka wajib bagi seluruh kaum Muslimin untuk tunduk terhadap perintah dan larangan. Ketika Allah berfirman: “Dan dirikanlah shalat,” (QS. An-Nur: 56), maka kita tahu betul secara yakin tentang kewajiban shalat. Dan ketika Allah berfirman, “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’: 32), maka kita mengetahui dengan yakin

LIMA PERKARA FUNDAMENTAL

Terdapat lima prinsip dasar fundamental bagi manusia agar hidup mulia. Setiap agama niscaya memerintahkan untuk menjaga kelima perkara ini dan melarang hal-hal yang dapat membahayakannya. Islam memerintahkan untuk menjaga kelima perkara fundamental itu agar seorang Muslim bisa hidup tenang dan tentram dalam bekerja demi mencapai tujuan di dunia dan akhirat. Dengan demikian, masyarakat Islam bisa bersatu seperti sebuah bangunan yang kokoh yang saling menopang satu sama lainnya. Juga ibarat satu tubuh dimana ketika salah satu anggota tubuh lainnya merasa sakit maka yang lainnya akan merasakannya juga. Untuk menjaga lima perkara fundamental itu, terdapat dua tugas utama yaitu, (1) menegakkan dan memeliharanya, (2) menjaganya dari kerusakan dan kebinasaan. 1.        Menjaga Agama Agama adalah tujuan utama penciptaan manusia. Allah mengutus para Nabi dan Rasul untuk menyampaikan dan menjaganya. Allah SWT berfirman, “Dan sesungguhnya kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (

ATURAN ISLAM MENCAKUP SELURUH ASPEK KEHIDUPAN

Islam bukan sekedar agama untuk memenuhi kebutuhan rohani semata yang dilakoni kaum Muslimin dengan beribadah ritual  di masjid-masjid atau berdoa semata. Islam bukan sekedar ajaran atau ideologi yang harus dianut oleh para pemeluknya sebagaimana halnya Islam juga bukan sekedar sistem perekonomian yang integral. Islam juga tidak hanya berisi  seperangkat prinsip dasar dan pandangan-pandangan yang bertujuan untuk membangun sistem dan memberdayakan masyarakat saja. Islam juga tidak hanya mengatur etika dan moral dalam berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Tetapi Islam adalah agama yang komprehensif, meliputi seluruh aspek kehidupan dengan segenap dimensinya. Karenanya, Allah SWT menjadikan agama yang sempurna ini sebagai anugerah bagi umat Islam. Allah SWT, “Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Aku ridhai Islam  sebagai aturan hidupmu.” (Al Maa’idah: 3). Ketika salah seorang dari kaum musyrikin denga

MEMPELAJARI HUKUM-HUKUM ISLAM

Seorang Muslim dianjurkan untuk mempelajari  hukum-hukum syariat di segenap aspek kehidupannya, baik dalam aspek ibadah, muamalah (interaksi sesama manusia) dan relasi sosial, serta berbagai aspek kehidupan yang lain. Kemudian hendaknya ibadah yang dilakukan berdasarkan pada wawasan  dan ilmu yang benar. Hal ini sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang dikehendaki suatu kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memberikan pemahaman yang baik dalam agama.” (HR. Al-Bukhari, no. 71, dan Muslim, no. 1037). Maka seorang Muslim diharuskan mempelajari hukum-hukum yang wajib, semisal tata cara shalat, bersuci, jenis-jenis makanan dan minuman yang diperbolehkan dan dilarang untuk dikonsumsi, serta yang lainnya. Sebagaimana halnya, dia juga dianjurkan untuk mempelajari hukum-hukum yang sifatnya sunnah dalam syariat, walaupun hal itu tidak diwajibkan kepadanya. Hukum-hukum Syariat Dalam perspektif syariat Islam, setiap perbuatan, perkataan, dan perilaku manusia tidak lepas dari

ISLAM AGAMA KEHIDUPAN

Islam adalah agama yang mampu menyelaraskan kehidupan duniawi dan kehidupan akhirat. Dalam Islam, dunia merupakan tempat bagi seorang Muslim untuk menanam kebaikan di berbagai ranah kehidupan, untuk kemudian mendapatkan balasan kebaikan di dunia dan akhirat. Proses menanam kebaikan ini menuntut sikap pasrah untuk menerima kehidupan melalui jiwa optimis yang dipenuhi kesungguhan dan kebulatan tekad. Semua itu bisa dilihat dalam berbagai hal di bawah ini: Membangun Negeri Allah SWT berfirman, “Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya.” (QS Hud: 61). Allah menciptakan kita di muka bumi ini dan memerintahkan kita untuk memakmurkan dan membangun negeri dengan peradaban dan pembangunan yang dapat menopang kehidupan manusia, selama tidak menyalahi syariat Islam yang toleran. Bahkan pembangunan dan pengembangan negeri ini dijadikan sebagai salah satu tujuan dari syariat Islam sekaligus sebagai sarana ibadah bahkan dalam kondisi sulit sekalipun. Karena

TIDAK ADA PERANTARA ANTARA HAMBA DENGAN ALLAH

Islam datang untuk memuliakan manusia; meninggikan kedudukannya, serta menghapus doktrin tentang hak mediasi pada segenap individu tertentu. Betapa pun sebagian orang memiliki keutamaan dan keistimewaan, namun kebahagiaan, pertaubatan, dan peribadatan sama sekali tidak berkaitan dengan mereka. Dalam Islam tidak ada perantara yang dapat menghubungkan antara ibadah seorang hamba dengan Tuhannya. Karena Allah SWT sangat dekat dengan hamba-Nya. Dia mendengar langsung doa dan permintaan para hamba-Nya, melihat langsung ibadah dan shalat mereka, sehingga bisa memberikan pahala langsung tanpa perantara. Juga tidak ada manusia yang mempunyai otoritas ampunan dan taubat. Dengan demikian, kapan pun seorang hamba bertaubat dengan benar, maka Allah SWT akan langsung memberikan ampunan kepadanya. Seperti halnya juga tidak ada manusia yang mempunyai kekuatan luar biasa untuk mengubah bumi karena semua kekuatan ada di tangan Allah. Selain itu Islam juga memerdekakan akal seorang muslim, me

ISLAM AGAMA UNIVERSAL

“Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu.” (QS Al-Hujurat: 13). Islam datang membawa rahmat dan petunjuk bagi seluruh umat manusia, tanpa membeda-bedakan peradaban, warna kulit, adat istiadat dan negara. Allah SWT berfirman, “Dan Kami tidak mengutusmu melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.” (Al-Anbiya: 107). Karena itu, Islam sangat menghormati adat dan kebudayaan suatu bangsa. Umat Islam tidak diwajibkan mengubahnya, kecuali jika adat dan kebudayaan itu bertentangan dengan syariat Islam. Karenanya, jika terdapat suatu adat dan kebudayaan tertentu yang bertentangan dengan syariat Islam, maka harus bisa disesuaikan dengannya. Karena Allah SWT yang memberikan perintah atau larangan. Dia Mahatahu dan mengenal para hamba-Nya. Konsek

TUJUAN HIDUP MANUSIA

Para cendekiawan dan orang awam sama-sama kebingungan ketika menjawab dua pertanyaan yang penting dalam hidup kita: Mengapa Kita Hidup? Apa Tujuan Hidup Kita? Al Quran sudah menjelaskan batasan dan tujuan hidup kita dengan sangat gamblang. Firman-Nya, “Dan tidak Kami ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (Adz-Dzaa’riyat: 56). Maka ibadah merupakan tujuan utama dari keberadaan kita di bumi ini, selain itu, semuanya hanyalah sarana pelengkap saja. Namun ibadah menurut pandangan Islam bukanlah seperti rahib yang mengisolasi diri dari kehidupan dan kesenangan dunia. Ibadah menurut Islam  merupakan harmonisasi antara shalat, puasa, dan zakat, serta seluruh aktivitas manusia; baik amal perbuatan, perkataannya, kreativitas, dan interaksi sosialnya. Bahkan ibadah pun bisa dalam bentuk hiburan dan senda-gurau bersama keluarga. Semua itu adalah ibadah jika diiringi dengan niat dan tujuan yang mulia. Nabi SAW bersabda, “Dan pada tubuh anggota kalian (kemaluan) ad

KENIKMATAN TERBESAR DALAM HIDUP

Allah SWT menganugerahkan berbagai kenikmatan yang tak terbatas kepada manusia. Meski demikian, setiap manusia masih saja menghitung-hitung kenikmatan dan kebaikan dari Allah SWT. Dialah Dzat Mahasuci yang mengaruniai kita berbagai kenikmatan: antara lain nikmat pendengaran dan penglihatan ketika banyak manusia lain tidak dapat merasakannya. Dialah yang menganugerahkan kenikmatan akal, kesehatan, harta kekayaan dan keluarga. Bahkan Allah SWT telah menundukkan kepada kita seluruh ciptaan-Nya, termasuk matahari, langit, bumi dan seluruh ciptaan lainnya sebagai sarana kehidupan bagi kita “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, kamu tidak akan mampu menghitungnya.” (An-Nahi:18) Tetapi semua kenikmatan tersebut akan sirna seiring kehidupan kita yang singkat. Satu-satunya kenikmatan yang memberi kita kebahagiaan dan ketenangan di dunia dan akhirat kelak hanyalah nikmat hidayah Islam. Inilah kenikmatan terbesar yang Allah limpahkan kepada para hamba-Nya. Karena itu, Allah SWT mene
Kedudukan manusia yang paling penting adalah penghambaannya kepada Allah dan ketaatannya kepada semua perintah Allah. Di dalamnya terdapat kemaslahatan di dunia dan akhirat. Sesungguhnya agama Islam itu semuanya mudah, semuanya berisi kebaikan, dan semuanya berisi kemaslahatan.

PENDAHULUAN

SELAMAT BERJUMPA Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat Tahun Baru Islam, 1438 H. Semoga Tahun ini merupakan tahun yang baik bagi kita semua, Amin. Senang sekali rasanya bisa menulis dalam blog ini. Saya memenag menantikan awal tahun baru untuk mulai menulis dalam blog ini, walaupun nantinya tulisan-tulisan ini kebanyakan bukan asli dari tulisan saya namun mengambil dari beberapa sumber dan mengutip dari beberapa sumber namun semangat yang ingin saya bagikan adalah informasi yang perlu kita ketahui bersama. Isi Materi Blog ini lebih banyak bersumber dari buku PANDUAN PRAKTIS MUSLIM dengan Penulis Fahad Salim Bahammam . Dan kemungkinan akan kami tambahkan dari sumber-sumber lainnya untuk memperkaya pengetahuan dan pemahaman tentang keislaman kita. Saya telah mendapatkan izin tertulis melalui email yang saya kirimkan kepada indo@modern-guide.com dari dari Editor buku ini yaitu Bapak M. Nurkholis Ridwan saya mendapat izin untuk menuliskan dan meneruskannya d